LAPORAN
SURVEI INDUSTRI PRODUKSI
TAHU TEMPE
Disusun
oleh :
1.
Halim
Prawiranata (12809134037)
2.
Novita
Prahastiwi (12809134038)
D3
AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2012
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik
serta hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Kami
yakin bahwa laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bimbingan, dukungan,
serta penjelasan dari semua pihak yang bersangkutan.
Tidak
lupa kami berterimakasih kepada:
1. Dra.
Sumarsih yang telah memberikan penjelasan kepada kami.
2. Kepada
kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan moral dan materi.
3. Teman-teman
yang turut membantu kami dalam penyusunan laporan ini.
Adalah
maksud tujuan kami dalam menyusun laporan ini untuk memenuhi tugas bisnis
pengantar yang ditugaskan kepada kami. Untuk itu apabila terdapat kesalahan
dalam penulisan laporan ini kami mohon maaf. Kritik saran yang membangun sangat
berguna bagi kami. Atas perhatian kami ucapkan terimakasih.
Wates,
September 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bisnis Pengantar adalah salah satu mata
kuliah yang diprogramkan mahasiswa fakultas ekonomi untuk
memahami pengembangan usaha bisnis dan menambah wawasan mahasiswa. Maka
mahasiswa perlu terjun langsung kelapangan dan berpikir sistematis untuk
mencari permasalahan teknis yang ada pada industri dan memberikan solusi
sistematis yang tepat.
Industri sangat penting, karena industri
merupakan sebuah tempat yang dituju untuk bekerja. Calon
pekerja yang akan bekerja tentunya harus
mengetahui medan kerja yang
sesungguhnya. Oleh karena itu seseorang harus memahami tentang industri dengan
cara melakukan “Kunjungan/Survei Industri”.
Adapun tujuan kunjungan industri kami
adalah Industri Pembuatan Tahu Tempe. Industri tersebut terletak di Jalan Baron
Km 3, Tegalsari, Siraman, Wonosari, Gunungkidul.
B.
Tujuan
o
Agar mengetahui keadaan bisnis dan kondisi
lingkungan serta cara menjaga lingkungan sekitar bisnis tersebut
o
Agar mengetahui etika bisnis dan tanggung
jawab sosial pabrik tersebut.
o
Agar mengetahui cara pabrik tahu tempe
menentukan letak usaha.
o
Untuk mengetahui bentuk badan usaha pabrik
tersebut.
o
Untuk mengetahui sasaran bisnisnya.
o
Untuk mengetahui manajemen dalam pabrik tahu
tempe.
o
Untuk mengetahui cara pemasaran produk yang
dilakukan oleh pabrik.
o
Agar mengetahui manajemen sumberdaya manusia
yang ada dalam pabrik.
o
Untuk mengetahui cara pemilik pabrik
memberikan motivasi dan melakukan hubungan industrial.
o
Untuk mengetahui produk dan harga yang
ditetapkan pabrik.
o
Agar mengetahui proses distribusi dan promosi
produk..
o
Sebagai bukti bahwa kami telah
melaksanakan dan menyelesaikan tugas kunjungan industri.
C.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dihasilkan oleh industri
tersebut?
2.
Kapan industri tersebut berdiri?
3.
Bagaimana bisnis tersebut dapat berdiri
dan bagaimana pengaruhnya tehadap lingkungan?
4.
Bagaimanakah etika bisnis dan
tanggung jawab sosial dalam bisnis pabrik tersebut?
5.
Bagaimana cara pemilik pabrik
menentukan letak usaha?
6.
Apakah bentuk badan usahanya?
7.
Bagaimanakah potensi bisnis dan
kewirausahaannya?
8.
Bagaimanakah manajemen dalam pabrik?
9.
Bagaimana cara pemasaran produk?
10. Bagaimanakah
manajemen sumberdaya manusia dalam pabrik?
11. Bagaimana
cara pemilik pabrik memotivasi kerja dan membangun hubungan industrial?
12. Bagaimana
cara pabrik mengelola produk dan menentukan harga?
13. Bagaimana
cara pemilik pabrik mendistribusikan dan mempromosikan produknya?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Produk yang
Dihasilkan Industri
Industri
yang kami kunjungi sebernanya termasuk ke dalam industri kecil karena jumlah
karyawannya hanya berjumlah 16 orang. Produk yang dihasilkan berupa tahu baik
yang berwarna putih maupun cokelat dan yang berukuran kecil hingga besar.
Selain tahu, pabrik/industri ini juga menghasilkan tempe, tempe yang dibuat
adalah tempe yang panjang dan dibungkus plastik biasanya sebagai bahan
pembuatan mendoan(tempe bungkus tepung) dan juga keripik tempe.
B.
Sejarah Berdirinya
Industri
Industri tahu tempe ini dimiliki oleh keluarga yang
sudah menekuni dunia industri tahu tempe sejak lama dan industri ini telah
diwariskan, jadi pemilik yang mendirikan dengan pemilik yang kini mengelola
bukanlah orang yang sama. Tentu saja industri ini sudah memiliki pengalaman panjang
dalam dunia industri tahu tempe. Industri ini telah menjadi eksporter produksi
tahu tempe di Kecamatan Wonosari meskipun kini telah banyak berdiri industri
pembuatan tempe lain, karena produknya dianggap lebih baik mutunya dibanding
industri yang masih baru.
Industri tahu tempe ini mulai beroperasi mulai tahun
1980an beralamat di Dusun Tegalsari Desa Siraman Kecamatan Wonosari dan
didirikan oleh Bapak-Ibu Tumijo, di rumah inilah pendiri industri membuka
usahanya. Pada tahun pertama kegiatan industri ini membutuhkan pengorbanan
penuh tidak saja dalam bentuk materi tetapi juga tenaga, pikiran biaya dan
waktu untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen.
Banyak permintaan konsumen terhadap hasil produksi
mendorong industri untuk lebih meningkatkan mutu dan rasa hasil produksi,
keahlian kerja ditingkatkan menuju efektivitas dan efisien. Upaya ini tidak
sia-sia terbukti dari adanya peningkatan terhadap permintaan dari waktu
kewaktu. Menyadari kemajuan itu, maka kini banyak bermunculan industri tahu
tempe di Kecamatan Wonosari. Semakin tinggi persaingan pasar mendorong industri
lebih mawas diri untuk meningkatkan mutu dan rasa.
Karena telah bertahun-tahun yang lalu dan telah
berganti generasi, pemilik yang kini pun tidak tahu berapa modal awal pembuatan
industri tahu ini. Namun untuk saat saat ini, hanya untuk pembelian kedelai,
kayu, dan juga upah karyawan modal perharinya bisa mencapai 3jutaan. Namun
modal yang sebegitu besarnya itu setimpal dengan omset perharinya, omset yang
didapatkan perhari dapat mencapai lebih dari 4juta walau kami tidak tahu persis
berapa karena pemilik tak ingin mengatakannya. Yang jelas perharinya lebih dari
3000 potong tahu berbagai ukuran dan juga lebih dari 500 potong tempe laku
terjual.
C.
Bisnis dan
Lingkungan
Industri tahu tempe ini termasuk dalam industri kecil
dan tentu saja bermotif untuk mencari keuntungan. Pemilik berusaha untuk
melayani konsumen secara baik sehingga konsumen puas dan senang. Bentuk
industri ini apabila dilihat dari macam kegunaanya termasuk bisnis berdasarkan kegunaan bentuk, karena
industri ini merubah bentuk yang semula kedelai menjadi tempe atau tahu.
Apabila melihat kebutuhan menurut Abraham Maslow, ini termasuk kebutuhan dasar
atau fisiologik karena merupakan usaha atau bisnis makanan.
Pengaruh lingkungan bisa berupa hal negatif atau
kelemahan maupun hal positif atau kelebihan, dan berikut pengaruhnya terhadap
lingkungan.
o Kelebihan
:
Ø Kebutuhan
protein nabati terpenuhi.
Ø Sisa
ampas tahu dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak(sapi,kambing,kelinci,dll).
Ø Membuka/memberi
lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Ø Masyarakat
sekitar dapat belajar membuat tahu dan tempe, sehingga suatu saat bisa membuka
industri sendiri.
Ø Masyarakat
yang dekat dan tahu adanya pabrik tersebut bisa langsung membeli di pabrik
sehingga mendapat harga lebih murah.
Ø Limbah
cair dapat digunakan untuk pembuatan biogas sehingga mengurangi penggunaan
elpiji.
o Kelemahan
:
v Apabila
kedelai langka/mahal apabila pemilik industri tidak pandai-pandai berstrategi
akan mengalami kerugian.
v Masyarakat
di dekat pabrik akan mencium bau limbah yang tidak enak dan menyengat.
v Akan mencemari air sehingga air menjadi keruh
apabila limbah dibuang sembarangan.
v Limbah
dari hasil industri tahu dapat melepaskan gas rumah kaca, terutama gas metana.
D.
Etika Bisnis dan
Tanggung Jawab Sosial dalam Bisnis
Pemilik bisnis ini meski mungkin tidak termasuk orang
yang mengenyam pendidikan tinggi namun sangat memperhatikan mengenai etika atau
tanggung jawab dalam bisnis. Industri ini memperhatikan kepentingan umum, ini
bisa dilihat karena sampai sekarang belum pernah ada keluhan dari masyarakat
sekitar mengenai bau limbah yang menyengat. Limbah yang berupa ampas, digunakan
untuk makan ternak yakni sapi, kambing dan juga bebek.
Pemilik selalu terbuka terhadap karyawan dan juga
konsumen, karyawan atau konsumen yang akan mengkritik atau memberi saran selalu
diberi kesempatan dan didengarkan. Sehingga kenyamanan kerja terjaga, tidak ada
rasa takut yang berlebihan pada karyawan, karyawan merasa percaya diri dan tentunya
karyawan memiliki semangat kerja tinggi dan yang paling utama mendapat
kepercayaan dari konsumen. Pemilik industri
menjaga hubungan dengan karyawan dengan cara memperlakukan karyawan secara
baik, meskipun industri kecil namun industri ini tetap memperhatikan etika
serta tanggung jawab bisnis. Bahkan karyawan yang tempat tinggalnya jauh diberi
fasilitas untuk beristirahat. Karyawan pun diberi gaji yang sesuai/setimpal
sehingga karyawan tidak bosan dan kabur ke tempat lain.
Meski
sibuk dengan industrinya namun pemilik selalu berusaha untuk menjaga hubungan
baik dengan para tetangga atau masyarakat sekitar. Pabrik juga tidak
segan-segan mengajak masyarakat yang menganggur untuk bergabung atau
bantu-bantu selama menunggu mendapat pekerjaan dan tentunya akan diberi upah
sesuai yang telah dikerjakannya. Pemilik juga tentunya selalu memikirkan cara
menjaga hubungan dengan langganan/konsumen, yaitu dengan melayani sebaik
mungkin, memberikan bukti bahwa pembuatan dilakukan dengan cara yang baik dan
bersih. Selain itu juga dengan memberikan fasilitas antar kepada
langganan(biasanya warung/pasar).
Bentuk
tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh pemilik usaha ini yaitu AMDAL dan
sistem bapak angkat anak angkat namun dalam bentuk sederhana, bentuknya ialah
dengan menyetor tahu/tempenya kepada pedagang yang tidak memiliki banyak modal
namun pedagang itu belum membeli/membayar dan baru membayar setelah dagangannya
tersebut terjual, dan apabila sisa maka sisanya tersebut dikembalikan.
E.
Pemilihan
Letak Usaha
Letak pendirian
usaha ini cukup strategis karena berada di pinggir jalan besar, sehingga
memudahkan pedagang pasar yang akan membeli dan juga memudahkan konsumen untuk
mencari letak pabrik. Posisinya juga cukup tepat karena tidak terlalu dekat
dengan rumah tetangga, sehingga bau dari limbahnya tidak terlalu menyengat.
Apabila melihat kedekatan lokasi pabrik tahu tempe ini dengan pabrik tahu tempe
lainnya cukup jauh dan beda arah, jadi ini menjadi satu keuntungan sendiri
karena konsumen tentu akan memilih mana yang letaknya lebih dekat atau mungkin
terlewati ketika dari bepergian. Keadaan di dalam pabrik juga sudah lumayan
bersih dan hasil produksi tertata rapi.
Entah sebelumnya telah dipertimbangkan
atau tidak, namun untuk hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam menentukan tempat/lokasi usaha yang menguntungkan
perusahaan beberapa telah sesuai atau memenuhi syarat seperti berdekatan dengan pasar, mudah untuk
mendapatkan tenaga kerja,
mudah dalam hal fasilitas transportasi, mudah memperoleh air, dan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.
mudah dalam hal fasilitas transportasi, mudah memperoleh air, dan mendapat dukungan dari masyarakat sekitar.
F.
Bentuk Badan Usaha
Bentuk
badan usaha dari industri ini termasuk Perseorangan(Sole Proprietorship). Karena semua barang atau kekayaan pribadi
sama sekali tidak dipisahkan dengan milik perusahaan, dan apabila perusahaan
memiliki utang maka utang itu juga merupakan utang pemilik. Tapi apabila
mendapat keuntungan yang banyak, keuntungan itu tidak perlu dibagi dengan orang
lain dan menjadi hak pemilik sendiri dan akan sangat memotivasi untuk selalu
meningkatkan kualitas dan produksinya.
G.
Sasaran Pasar dan
Kewirausahaan
Sasaran pasar dari industri ini meliputi
pasar-pasar tradisional dan juga konsumen yang membutuhkan tahu tempe sebagai
makanan sehari-hari mereka atau konsumen yang mengolah tahu tempe itu menjadi
makanan yang siap konsumsi dan kemudian menjualnya seperti gorengan atau
keripik tempe, dan lain sebagainya. Ciri wirausaha yang telah dimiliki pemilik
menurut pengamatan kami, antara lain berambisi tinggi, percaya diri, kreatif
dan juga inovatif, pandai bergaul, berani menghadapi resiko, dan berorientasi
laba.
H.
Manajemen
Manajemen
dalam perusahaan/pabrik ini masih sangat sederhana dan dikendalikan langsung
oleh pemilik, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan. Pemilik menetapkan rencananya kemudian mengatakan kepada
karyawannya apa rencananya dan bersama-sama mengatur dan menjalankan. Disamping
itu pemilik juga memberikan arahan yang berguna bagi karyawannya, melakukan
pengawasan dan memberi tahu apabila ada yang melakukan kesalahan bukan dengan
memarahi tetapi mengajari.
I.
Pemasaran Produk
Pabrik tahu
tempe ini termasuk ke dalam persaingan sempurna, karena terdapat banyak
pengusaha lain yang terjun ke pasar dan juga melayani tahu tempe dan sama-sama
merupakan pengusaha kecil. Namun beruntung pabrik tahu tempe ini telah memiliki
konsumen tetap di pasar melalui cara promosi, pemasaran dan pendistribusian
yang tepat.
Pabrik
memiliki stretegi sendiri untuk mendistribusikan produknya, yaitu dengan menyetorkan
produknya ke pedagang-pedagang di pasar tiap pagi sekitar pukul 04.00 dan juga
sore hari sekitar menjelang maghrib, karena pada saat itulah banyak pembeli
yang pergi ke pasar entah pembeli yang mengecer/konsumsi pribadi ataupun
pembeli yang memborong karena menjualnya kembali. Namun ada juga pedagang pasar
yang langsung mengambil tahu dipabriknya. Selain pedagang, para konsumen atau
pembeli kecil yang sudah tahu letak pabrik
pun biasanya lebih memilih untuk langsung datang atau membeli ke pabrik
agar mendapat lebih banyak atau lebih murah dibanding bila membeli di pasar. Pembeli
pun dapat langsung masuk dan memilih tahu/tempe yang diinginkan, kemudin para
karyawan akan melayani.
Karena
banyaknya pengusaha tahu tempe, pemilik juga harus memiliki kiat agar produknya
tetap menjadi pilihan dengan terus mempertahan mutu dan kualitas produk. Selain
kualitas harga juga dipertimbangkan, karena konsumen akan selalu memilih produk
yang murah namun berkualitas baik.
Cara promosi
industri ini sudah tidak terlalu sulit tentunya, karena usianya tentu saja
sudah banyak orang yang mengetahui. Jadi proses promosi pun dapat dilakukan
dari mulut kemulut, misalnya ada konsumen yang puas telah membeli tahu tempe
disana maka akan memberi tahu tetangganya, dan tetangganya juga puas akan maka
akan memberi tahu temannya, begitu dan seterusnya.
J.
Manajemen
Sumberdaya Manusia
Pemilik
pabrik tidak melakukan seleksi dan tidak membuka pendaftaran dalam mencari
pegawai baru dan pemilik pabrik hanya memperkerjakan tetangga sekitar pabrik
atau sekitar rumahnya untuk membantu dalam proses produksi. Jumlah tenaga kerja
yang dibutuhkan juga tidak terlalu banyak, yaitu sekitar 16 karyawan.
K.
Motivasi Kerja dan
Hubungan Industrial
Pemilik
pabrik memberikan motivasi positif terhadap karyawan dengan memberi tingkat
kepuasan. Motivasi yang diberikan melalui komunikasi yang efektif, pengusaha
memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengatakan masalahnya, mengatakan
apapun keluhan dan menyatakan pendapatnya. Selain itu karyawan juga diberikan
kepercayaan seutuhnya.
Pemilik pabrik
selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan karyawan, karena pemilik pabrik
kadang juga menghadapi masalah usahanya yang harus melibatkan karyawan untuk
menyelesaikannya. Contohnya, apabila produksi tempenya menghasilkan tempe yang
asem atau tidak jadi. Hal ini membutuhkan kerjasama antarkaryawan dan pemilik
untuk menyelesaikan masalah ini. Karyawan juga tidak pernah tawar menawar
tentang gaji yang diterima, karena menurut karyawan gaji yang diberikan sudah
layak.
L.
Produk dan Harga
Bentuk fisik
yang dihasilkan oleh usaha ini adalah tahu putih maupun tahu cokelat dan tempe.
Tempe dibungkus dengan daun dan ada juga yang menggunakan plastik. Pemilik
usaha selalu berusaha mempertahankan kualitas produknya untuk mempertahankan
konsumen dan merebut pangsa pasar. Pemilik pabrik selalu berhati-hati dalam
menentukan harga dan hal ini harus menyesuaikan dengan produsen tempe yang lainnya
agar bisa bersaing di pasaran.
M.
Distribusi dan
Promosi
Pendistribusian hasil produksi tahu
dan tempe dilakukan oleh pedagang yang ada di pasar-pasar Wonosari, seperti
pasar Argosari, pasar paing, dan pasar tradisional lain yang ada di Wonosari.
Tetapi pemilik pabrik dalam melakukan
promosi hanya dilakukan dengan cara dari mulut ke mulut. Promosi secara tidak langsung
banyak dibantu oleh tetangga mereka yang telah merasakan produknya dan
mengatakan kepada konsumen yang lainnya.
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
A.
Pelaksanaan
Kegiatan
Kegiatan yang kami lakukan pada tanggal 28 Oktober 2012 selama 1 (satu) hari di industri
tahu tempe bertempat di dusun Tegalsari desa Siraman Kecamatan Wonosari
Kabupaten Gunungkidul mulai pukul 10.00
WIB sampai kira-kira pukul 14.00 WIB, antara lain :
1.
Persiapan sekaligus meninjau lokasi
2.
Melakukan wawancara
3.
Melihat Proses Produksi
B.
Hasil Kegiatan
Setelah 1 (satu) hari kami mengikuti dan menyelesaikan
Kegiatan kunjungan lapangan di industri tahu tempe kami mendapat banyak ilmu
baru. Dan setelah itu kami dapat lebih memahami tentang pembuatan serta
penjualan ke konsumen.
Daftar Pertanyaan dan
Jawaban dalam Wawancara
1. Siapakah
nama pemilik Industri?
ð Ibu
Sumi
2. Apa
saja yang diproduksi?
ð Tahu
dan tempe. Berbagai ukuran.
3. Ada
yang lain selain tahu tempe dan kenapa lebih memilih industri tahu tempe?
ð Tidak.
Sementara ini, itu saja. Kalau masalah memilih, tidak memilih karena pabrik ini
sebenarnya didirikan orangtua saya dan saya sendiri tinggal meneruskan.
4. Kapan
industri ini didirikan?
ð Industri
ini didirikan sekitar tahun 1980an oleh kedua orangtua ibu Sumi yakni bapak dan
ibu Tumijo.
5. Berapa banyak karyawan yang dipekerjakan?
ð 16
orang.
6. Apakah
anda memberi fasilitas kepada karyawan? Kalau ya berupa apa?
ð Kalau
fasilitas saya cuma memberi mereka tempat istirahat dan juga ya mungkin makan
siang dan juga kalau ada rezeki lebih ya ditambah yang lainnya.
7. Berapa
modal untuk industri tahu tempe ini?
ð Untuk
modal awal ibu Sumi tidak tahu pasti berapa, namun untuk modal perharinya saat
ini kurang lebih 2juta perhari.
8. Modal
2juta perhari itu digunakan untuk apa saja?
ð Untuk
pembelian kedelai, kayu, dan juga upah karyawan.
9. Berapa
keuntungan yang di dapat tiap harinya?
ð Lumayan
untuk makan anggota keluarga dan juga karyawan.
10. Bagaimana
cara anda memperhatikan lingkungan?
ð Kami
mimikirkan, bagaimana seandainya saya memiliki tetangga yang memiliki pabrik
tahu dan tetangga itu tidak memperhatikan dan membuang limbahnya sembarangan,
pasti saya akan sangat marah. Jadi, kami berusaha dan memikirkan bagaimana
supaya limbah dari pabrik kami itu tidak menganggu lingkungan sekitar. Dan cara
kami antara lain, dengan menggunakan ampas sebagai pakan ternak.
11. Kenapa
kira-kira orangtua anda dulu memilih lokasi/ tempat ini sebagai tempat
usahanya?
ð Kalau
masalah itu mungkin karena disinilah rumah mereka, jadi sekaligus saja rumah
dijadikan tempat usaha, selain itu rumah ini juga cukup luas. Dan beruntung,
rumah ini kini berada di tempat strategis, tepat di pinggir jalan raya.
12. Bagaimana
pengarahan dalam perusahaan?
ð Biasanya
saya merencanakan dulu akan berbuat apa, kemudian berikutnya saya mengarahkan
dan mengatakan apa rencana saya.
13. Siapa
memberikan pengawasan saat proses produksi?
ð Saya
sendiri, suami, dan dibantu anak.
14. Bagaimana
cara anda memasarkan produk?
ð Kami
memasarkan produk dengan cara mengirim produk ke pasar-pasar atau kalau
pedagang langganan minta dikirim ke rumahnya kami bersedia mengirim. Dan kami
juga melayani apabila ada konsumen yang langsung membeli kesini.
15. Bagaimana
cara anda memberikan dorongan semangat kepada karyawan?
ð Caranya
ya dengan melakukan komunikasi yang baik, memberi semangat dan memberikan
keleluasaan untuk mengatakan keluhan dan pendapat. Sehingga saya tahu apa yang
kira-kira harus saya tambah/perbaiki.
16. Bagaimana
cara anda menentukan produk dan harga?
ð Industri
pembuatan tahu tempe ini menemui halangan bila sewaktu waktu terjadi kenaikan
harga kedelai, namun kami selalu untuk mengatasinya yaitu dengan mengurangi
sedikit ukurannya tanpa menaikkan harga, kemudian akan langsung kembali seperti
semula apabila harga telah kembali normal. Meski zaman telah maju namun
industri tahu tempe ini masih menggunakan teknologi seperti saat pertama kali
didirikan, sehingga mutunya pun lebih baik apalagi dengan bahan dan alat-alat
yang semuanya masih alami dan tentu proses produksi tidak membutuhkan biaya
yang tinggi.
17. Bagaimana
cara anda melakukan penyetoran dan promosi produk?
ð Saya
tidak melakukan promosi seperti memasang iklan, pamflet atau yang lainnya,
karena memang perusahaan ini sudah lama didirikan promosipun dilakukan dari
mulut ke mulut. Dan untuk penyetorannya biasanya dilakukan tiap pagi dan sore,
pada saat aktivitas pedagang sedang ramai-ramainya.
Kegiatan Produksi
·
Alat dan bahan yang diperlukan untuk
proses produksi tahu tempe :
2.
Kedelai
3.
Ragi tempe
4.
Air secukupnya
5.
Cuka secukupnya
6.
Penggiling tahu
7.
Kayu
8.
Alat Pencetak tahu
9.
Panci
10. Baskom
11. Sendok kayu
12. Plastik/daun
pembungkus
13. Tampah
·
Cara memproduksi tempe :
-
Kedelai dipilih dan dicuci
-
Kedelai direbus dan digiling
-
Lalu kedelai dicuci lagi dan dibuang ampasnya
-
Direndam selama 12 jam
-
Dikukus 2 menit lalu ditiris
-
Didinginkan sekitar 1 jam dan di campur ragi (aduk rata)
-
Dibungkus , disusun di rak tunggu hingga 1-3 hari
-
Kemudian tempe siap dipasarkan.
·
Produksi tahu terdiri dari beberapa
kegiatan antara lain :
- Kedelai ditampi untuk dipilih biji yang
besar kemudian dicuci
- Proses perendaman kedelai selama enam jam
- Kedelai dicuci lagi selama setengah jam
- Proses penggilingan tahu
- Proses perebusan sampai mendidih lalu
disaring dan dibilas sampai 3X dengan menggunakan larutan asam cuka
-
Air asam dipisahkan dari gumpalan atau
jonjot putih dan disimpan, sebab masih dapat digunakan lagi. Gumpalan atau
jonjot tahu yang mulai mengendap dituangkan dalam CETAKAN TAHU DARI KAYU dan
dialasi kain belacu. Adonan tahu kotak dikempa selama satu menit, sehingga air
yang masih tercampur dalam adonan tahu itu terperas habis. Adonan tahu
berbentuk kotak yang sudah padat dipotong.
Tahu pun siap dijual.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dengan
adanya pengalaman kami selama mengikuti kegiatan kunjungan lapangan di Industri
Tahu Tempe dapat di ambil beberapa kesimpulan, antaranya :
1.
Bila seseorang mau berusaha, mau
gagal, dan mau mencoba hal yang baru pasti akan selalu ada jalan.
2.
Industri tahu tempe merupakan
industri yang mempunyai peluang bisnis yang cukup besar sehingga mampu
menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
3.
Dapat membuka lapangan kerja bagi
orang lain.
4.
Menjaga mutu tetap yang terbaik
membuat industri tahu tempe ini tetap diminati konsumen.
B.
Saran
Sebaiknya
pemilik terus konsisten menjaga mutu dan kualitasnya produknya atau bahkan
meningkatkan. Perluasan pasar juga sebaiknya dilakukan tidak terbatas hanya di
Kecamatan Wonosari, namun juga di kecamatan lain seperti Tepus, Paliyan,
Piyaman, dan lain-lain. Akan lebih baik juga apabila industri mampu mengubah
limbah cair sisa pembuatan tahu tempe menjadi biogas, entah untuk pabrik sendiri
maupun disalurkan kepada masyarakat. Yang terakhir, kebersihan dan kerapian
tempat pengolahan juga harus ditingkatkan agar kehigienisan tetap terjaga,
karena itu sangat penting untuk tetap menjaga kepercayaan konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar