MAKALAH
ETIKA BISNIS ATAU TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM BISNIS
Dosen
Pengampu : Dra. Sumarsih
Disusun
Oleh :
1.
Halim
Prawiranata 12809134037
2.
Novita
Prahastiwi 12809134038
D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN
2012-2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik
serta hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami.
Kami
yakin bahwa makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bimbingan, dukungan,
serta penjelasan dari semua pihak yang bersangkutan.
Tidak
lupa kami berterimakasih kepada,
1. Dra.
Sumarsih yang telah memberikan penjelasan kepada kami.
2. Kepada
kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan moral dan materi.
3. Teman-teman
yang turut membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Adalah
maksud tujuan kami dalam menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas bisnis
pengantar yang ditugaskan kepada kami. Untuk itu apabila terdapat kesalahan
dalam penulisan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik saran
yang membangun sangat berguna bagi kami demi kesempurnaan makalah ini atau
makalah-makalah kami selanjutnya. Atas perhatian kami ucapkan terimakasih.
Wates,
September 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembuatan
makalah ini dilatar belakangi oleh terbatasnya buku di perpustakaan dan untuk
memenuhi tugas yang diberikan kepada kami. Serta agar kami lebih memahami dan
mengerti secara rinci materi yang diberikan. Selain itu juga makalah ini dapat kami
jadikan referensi kelak kemudian hari bahkan mungkin dapat digunakan adik
tingkat.
B.
Ruang
Lingkup Materi
Saat ini begitu
banyak peluang bisnis dan perkembangannya pun begitu cepat, sehingga secara akumulasi mampu memacu pertumbuhan
ekonomi nasional. Tetapi, ternyata aspek pertumbuhan itu kurang diimbangi
dengan pemerataan, maka terjadilah kasus kesenjangan sosial dan ekonomi.
Kesenjangan makin melebar jika upaya kearah pemerataan tidak dijalankan secara
intensif. Bisnis yang dilakukan pun bermacam-macam demi mendapatkan keuntungan,
para pengusaha rela melakukan apapun demi memperoleh konsumen sebanyak mungkin.
Bisnis sendiri kini bisnis sudah
bermacam-macam, mulai dari yang masih tradisonal hingga bisnis yang modern. Bisnis modern merupakan realitas yang amat
kompleks. Kompleksitas kegiatan bisnis sosial itu merupakan kompleksitas
masyarakat modern sekarang.
C. Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian dari etika bisnis?
2.
Apa saja aspek pendorong tanggung jawab social itu?
3.
Apa saja bentuk-bentuk tanggung jawab social dalam bisnis?
4.
Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam etika bisnis?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Bisnis
Secara umum etika dipahami sebagai aturan tentang prinsip
dan aturan moral yang mengarahkan perilaku seseorang atau sekelompok masyarakat
mengenai baik atau buruknya dalam pengambilan keputusan. Sedangkan bisnis adalah
suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya untuk mencari laba.
Etika bisnis adalah penerapan tanggung jawab sosial
suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri atau tindakan
perusahaan dalam berinteraksi yang didasarkan pada etika. Bisnis selalu berhubungan
dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatannya sehari-hari. Etika juga
dianggap berkaitan dengan nilai-nilai internal yang meruakan bagian dari budaya
perusahaan dan membentuk keputusan yang berhubungan dengan tanggungjawab
sosial.
Tanggungjawab sosial suatu bisnis saat ini menjadi
topic yang cukup menonjol. Bussinisman
dituntut untuk lebih banyak memperhatkan aspek-aspek social dan menerapkan
etika bisnis secara jujur. Suatu kepentingan bisnis pasti akan selalu ada
konfliknya dan apabila konflik tersebut menemui jalan buntu maka biasanya
masyarakat akan menggunakan tangan Pemerintah sebagai penengah. Karena hak-hak
itulah sehingga diwajibkan kepada para pengusaha yang akan mendirikan pabrik
untuk mendapatkan izin HO atau Hinder Ordonansie agar dapat dicegah
adanya konflik dikemudian hari.
Seperti
halnya manusia pribadi juga memiliki etika pergaulan antar manusia, pergaulan
bisnis juga memiliki etika tersendiri yang disebut etika pergaulan bisnis.
Etika pergaulan
bisnis antara lain:
1. Hubungan
antara bisnis dengan langganan/konsumen.
2. Hubungan
dengan karyawan
3. Hubungan
antar bisnis
4. Hubungan
antar investor
5. Hubungan
dengan lembaga keuangan
B. Aspek Pendorong Tangung Jawab
Sosial
Pelaksanaan
tanggung jawab sosial yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan harus
menurut dengan etika bisnis. Perusahaan yang tidak memperhatikan kepentingan
umum dan kemudian menimbulkan gangguan lingkungan dianggap sebahai bisnis yang
tidak etis. Dorongan pelaksaan etika bisnis itu pada umumnya datang dari luar
yaitu dari lingkungan masyarakat karena pelaksaan tanggung jawab social oleh
suatu bisnis tidak lepas dari beban biaya yang kadang-kadang cukup besar
jumlahnya.
Dorongan
tidak saja datang dari luar tapi juga muncul dari dalam bisnis itu sendiri, ini
disebabkan karena bisnisman adalah manusia, karyawanpun manusia yang lengkap
dengan rasa, karsa dan karya. Karena itu sering terdorong rasa kemanusiaannya
untuk menerapkan etika bisnis yang baik dan jujur.
Masalah-masalah
sosial yang mendorong suatu bisnis melaksanakan tanggung jawab sosial antara
lain :
1.
Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Umumnya
kegiatan-kegiatan intern yang terjadi di dalam perusahaan menimbulkan bentuk
hubungan kedinasan yang sangat kaku, keras, dan otoriter. Hal ini biasanya
karena hubungan dilaksanakan melalui surat dinas, kartu dinas, kartu kerja,
memo dinas, nota dinas dan sebagainya yang dibarengi dengan prosedur
administrasi yang sangat panjang. Hubungan kerja ini menimbulkan suasana kerja
yang kurang manusiawi diantara mereka dalam perusahaan itu sendiri, juga
hubungan perusaan dengan pihak luar.
Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan antara lain:
a.
Moral kerja karyawan akan meningkat dan kemudian akan mendorong
semangat kerja sehingga produktifitas kerjapun akan meningkat pula.
b.
Hubungan kerja yang baik dan menyenangkan akan membawa kenyamanan
kerja sehingga absensi karyawan akan berkurang.
c.
Kepercayaan masyarakat dan konsumen akan meningkat dan hal ini
merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan yang
bersangkutan.
2.
Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan
Kegiatan bisnis sering
menimbulkan gangguan ekologi, contohnya hutan hutan banyak yang ditebang untuk
industry perkayuan, tanah menjadi gundul yang banyak menimbulkan bencana banjir
di banyak tempat. Namun praktik bisnis seperti ini pada saat ini sudah mulai
berkurang berkat adanya penyuluhan serta gerakan pelestarian lingkungan hidup.
Disamping itu masalah
ekologi ada pula yang menyangkut masalah polusi, pabrik sering membuang
limbahnya yang menganggu masyarakat sekitar.
3.
Penghematan Energi
Energi yang berasal dari
sumber daya alam banyak yang telah terkuras oleh kegiatan bisnis misalnya,
batubara, minyak dan gas dimana energy semacam itu tergolong energy yang tidak
bisa diproduksi lagi. Karenanya pemikiran penghematan penggunaan energy perlu
digiatkan dan diupayakan agar segera tercipta penggantinya.
4.
Partisipasi Pembangunan Bangsa
Kesadaran masyarakat
bisnis terhadap suksesnya pembangunan bangsa sangat diperlukan, misalnya dengan
menerapkan teknologi padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja dan
mengurangi teknologi padat modal yang menggunakan mesin-mesin modern yang
kurang membantu usaha pemerintah dalam mengatasi pengangguran.
5.
Gerakan Konsumerisme
Kini banyak muncul
gerakan yang berusaha untuk memperjuangkan hak-hak konsumen untuk mendapatkan
perlindungan terhadap pelayanan bisnis yang sering merugikan kepentingannya.
C. Bentuk-bentuk Tanggung Jawab
Sosial Suatu Bisnis
1.
Pelaksanaan Hubungan Industrial Pancasila (HIP)
Banyak pengusaha yang telah menyusun dan melaksanakan HIP dalam
bentuk yang sering dikenal Kesepakatan Kerja Bersama (KKB). Dalam KKB ini ada
berbagai ketentuan tentang hak-hak dan kewajiban karyawan.
2.
Analisis mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Banyak pengusaha yang saat ini telah melakukan AMDAL dalam
pelaksanaan bisnisnya, wujud nyatanya ialah tercermin dalam pelaksanaan
pengolahan limbah industri hingga limbah
tidak menganggu lingkungan.
3.
Penerapan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Perusahaan yang mampu mempertahankan prestasi dalam berproduksi
tanpa adanya kecelakaan kerja akan mendapat penghargaan yang berupa “Zero Accident”.
4.
Perkebunan inti rakyat
Perkebunan besar yang biasanya milik Negara menjadi motor
masyarakat sekitar, sehingga rakyat
menjadi pendukung kelancaran pemasok bahan baku bagi perkebunan besar.
5.
Sistim bapak angkat - anak angkat
Sistem ini adalah dengan memberikan bantuan baik modal maupun
ketrampilan kepada pengusaha kecil oleh pengusaha besar.
D. Hal-hal yang perlu Diperhatikan
dalam Etika Bisnis:
1.
Pengendalian diri
2.
Tanggung jawab sosial (social
responsibility)
3.
Menciptakan persaingan yang sehat
4.
Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"
5.
Menghindari sifat Kongkalikong, Kolusi dan Komisi
6.
Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan
golongan pengusaha kebawah
7.
Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
8.
Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum
positif yang berupa peraturan perundang-undangan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika dalam berbisnis sangat perlu dilakukan.
Majunya bisnis yang dijalankan adalah tergantung dari pelaku bisnis itu
sendiri. Apa yang dia perbuat pasti akan
selalu ada timbal baliknya.
Pebisnis yang menjunjung tinggi nilai etika akan
mendapat penghargaan terhadap apa yang
telah dilakukan. Kemajuan perusahaan, kepercayaan pelanggan akan diperoleh
dengan menjungjung tinggi nilai etika.
Sebaliknya, pelanggaran etika yang sedikit saja
bisa menyebabkan kondisi berbalik. Kehilangan pelanggan, deficit keuangan sampai ditutupnya perusahaan dengan jumlah utang
serta kerugian yang menggunung merupakan punishment
dari pelanggaran etika.
B. Saran
Sebaiknya sebagai seorang yang
merupakan calon dari pebisnis, baik itu yang menjalankan bisnis pribadi ataupun
yang menjalankan bisnis orang lain tinggal kita harus menentukan pilihan apakah
akan menjalankan bisnis dengan etika atau bisnis tanpa etika.
DAFTAR PUSTAKA
Gitosudarmo,Indriyo.
1996. Pengantar bisnis. BPFE: Yogyakarta.
http://rizqa15.student.fkip.uns.ac.id/2012/05/23/makalah-bisnis-etika-bisnis-dan-wajah-etika-bisnis-di-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar