Selasa, 07 Oktober 2014

BISNIS PENGANTAR (Etika Bisnis atau Tanggung Jawab Sosial dalam Bisnis)

MAKALAH

ETIKA BISNIS ATAU TANGGUNG JAWAB SOSIAL DALAM BISNIS

Dosen Pengampu : Dra. Sumarsih





Disusun Oleh :
1.      Halim Prawiranata           12809134037
2.      Novita Prahastiwi             12809134038




D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TAHUN 2012-2013


KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik serta hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami.
Kami yakin bahwa makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bimbingan, dukungan, serta penjelasan dari semua pihak yang bersangkutan.
Tidak lupa kami berterimakasih kepada,
1.    Dra. Sumarsih yang telah memberikan penjelasan kepada kami.
2.    Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan moral dan materi.
3.    Teman-teman yang turut membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Adalah maksud tujuan kami dalam menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas bisnis pengantar yang ditugaskan kepada kami. Untuk itu apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik saran yang membangun sangat berguna bagi kami demi kesempurnaan makalah ini atau makalah-makalah kami selanjutnya. Atas perhatian kami ucapkan terimakasih.

Wates, September 2012

Penyusun




DAFTAR ISI





BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pembuatan makalah ini dilatar belakangi oleh terbatasnya buku di perpustakaan dan untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada kami. Serta agar kami lebih memahami dan mengerti secara rinci materi yang diberikan. Selain itu juga makalah ini dapat kami jadikan referensi kelak kemudian hari bahkan mungkin dapat digunakan adik tingkat.

B.     Ruang Lingkup Materi
Saat ini begitu banyak peluang bisnis dan perkembangannya pun begitu cepat,  sehingga secara akumulasi mampu memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Tetapi, ternyata aspek pertumbuhan itu kurang diimbangi dengan pemerataan, maka terjadilah kasus kesenjangan sosial dan ekonomi. Kesenjangan makin melebar jika upaya kearah pemerataan tidak dijalankan secara intensif. Bisnis yang dilakukan pun bermacam-macam demi mendapatkan keuntungan, para pengusaha rela melakukan apapun demi memperoleh konsumen sebanyak mungkin.
Bisnis sendiri kini bisnis sudah bermacam-macam, mulai dari yang masih tradisonal hingga bisnis yang modern. Bisnis modern merupakan realitas yang amat kompleks. Kompleksitas kegiatan bisnis sosial itu merupakan kompleksitas masyarakat modern sekarang.

C.    Rumusan Masalah

1.      Apakah pengertian dari etika bisnis?
2.      Apa saja aspek pendorong tanggung jawab social itu?
3.      Apa saja bentuk-bentuk tanggung jawab social dalam bisnis?
4.      Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam etika bisnis?



BAB II

PEMBAHASAN


A.    Pengertian Etika Bisnis

 Secara umum  etika dipahami sebagai aturan tentang prinsip dan aturan moral yang mengarahkan perilaku seseorang atau sekelompok masyarakat mengenai baik atau buruknya dalam pengambilan keputusan. Sedangkan bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya untuk mencari laba.
Etika bisnis adalah penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri atau tindakan perusahaan dalam berinteraksi yang didasarkan pada etika. Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatannya sehari-hari. Etika juga dianggap berkaitan dengan nilai-nilai internal yang meruakan bagian dari budaya perusahaan dan membentuk keputusan yang berhubungan dengan tanggungjawab sosial.
Tanggungjawab sosial suatu bisnis saat ini menjadi topic yang cukup menonjol. Bussinisman dituntut untuk lebih banyak memperhatkan aspek-aspek social dan menerapkan etika bisnis secara jujur. Suatu kepentingan bisnis pasti akan selalu ada konfliknya dan apabila konflik tersebut menemui jalan buntu maka biasanya masyarakat akan menggunakan tangan Pemerintah sebagai penengah. Karena hak-hak itulah sehingga diwajibkan kepada para pengusaha yang akan mendirikan pabrik untuk mendapatkan izin HO atau Hinder Ordonansie agar dapat dicegah adanya konflik dikemudian hari.
Seperti halnya manusia pribadi juga memiliki etika pergaulan antar manusia, pergaulan bisnis juga memiliki etika tersendiri yang disebut etika pergaulan bisnis.
Etika pergaulan bisnis antara lain:
1.      Hubungan antara bisnis dengan langganan/konsumen.
2.      Hubungan dengan karyawan
3.      Hubungan antar bisnis
4.      Hubungan antar investor
5.      Hubungan dengan lembaga keuangan

B.     Aspek Pendorong Tangung Jawab Sosial

Pelaksanaan tanggung jawab sosial yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan harus menurut dengan etika bisnis. Perusahaan yang tidak memperhatikan kepentingan umum dan kemudian menimbulkan gangguan lingkungan dianggap sebahai bisnis yang tidak etis. Dorongan pelaksaan etika bisnis itu pada umumnya datang dari luar yaitu dari lingkungan masyarakat karena pelaksaan tanggung jawab social oleh suatu bisnis tidak lepas dari beban biaya yang kadang-kadang cukup besar jumlahnya.
Dorongan tidak saja datang dari luar tapi juga muncul dari dalam bisnis itu sendiri, ini disebabkan karena bisnisman adalah manusia, karyawanpun manusia yang lengkap dengan rasa, karsa dan karya. Karena itu sering terdorong rasa kemanusiaannya untuk menerapkan etika bisnis yang baik dan jujur.
Masalah-masalah sosial yang mendorong suatu bisnis melaksanakan tanggung jawab sosial antara lain :
1.      Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan
Umumnya kegiatan-kegiatan intern yang terjadi di dalam perusahaan menimbulkan bentuk hubungan kedinasan yang sangat kaku, keras, dan otoriter. Hal ini biasanya karena hubungan dilaksanakan melalui surat dinas, kartu dinas, kartu kerja, memo dinas, nota dinas dan sebagainya yang dibarengi dengan prosedur administrasi yang sangat panjang. Hubungan kerja ini menimbulkan suasana kerja yang kurang manusiawi diantara mereka dalam perusahaan itu sendiri, juga hubungan perusaan  dengan pihak luar.
Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan antara lain:
a.       Moral kerja karyawan akan meningkat dan kemudian akan mendorong semangat kerja sehingga produktifitas kerjapun akan meningkat pula.
b.      Hubungan kerja yang baik dan menyenangkan akan membawa kenyamanan kerja sehingga absensi karyawan akan berkurang.
c.       Kepercayaan masyarakat dan konsumen akan meningkat dan hal ini merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan yang bersangkutan.
2.        Ekologi dan Gerakan Pelestarian Lingkungan
Kegiatan bisnis sering menimbulkan gangguan ekologi, contohnya hutan hutan banyak yang ditebang untuk industry perkayuan, tanah menjadi gundul yang banyak menimbulkan bencana banjir di banyak tempat. Namun praktik bisnis seperti ini pada saat ini sudah mulai berkurang berkat adanya penyuluhan serta gerakan pelestarian lingkungan hidup.
Disamping itu masalah ekologi ada pula yang menyangkut masalah polusi, pabrik sering membuang limbahnya yang menganggu masyarakat sekitar.
3.      Penghematan Energi
Energi yang berasal dari sumber daya alam banyak yang telah terkuras oleh kegiatan bisnis misalnya, batubara, minyak dan gas dimana energy semacam itu tergolong energy yang tidak bisa diproduksi lagi. Karenanya pemikiran penghematan penggunaan energy perlu digiatkan dan diupayakan agar segera tercipta penggantinya.
4.      Partisipasi Pembangunan Bangsa
Kesadaran masyarakat bisnis terhadap suksesnya pembangunan bangsa sangat diperlukan, misalnya dengan menerapkan teknologi padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja dan mengurangi teknologi padat modal yang menggunakan mesin-mesin modern yang kurang membantu usaha pemerintah dalam mengatasi pengangguran.
5.      Gerakan Konsumerisme
Kini banyak muncul gerakan yang berusaha untuk memperjuangkan hak-hak konsumen untuk mendapatkan perlindungan terhadap pelayanan bisnis yang sering merugikan kepentingannya.

C.    Bentuk-bentuk Tanggung Jawab Sosial Suatu Bisnis

1.      Pelaksanaan Hubungan Industrial Pancasila (HIP)
Banyak pengusaha yang telah menyusun dan melaksanakan HIP dalam bentuk yang sering dikenal Kesepakatan Kerja Bersama (KKB). Dalam KKB ini ada berbagai ketentuan tentang hak-hak dan kewajiban karyawan.
2.      Analisis mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Banyak pengusaha yang saat ini telah melakukan AMDAL dalam pelaksanaan bisnisnya, wujud nyatanya ialah tercermin dalam pelaksanaan pengolahan limbah industri  hingga limbah tidak menganggu lingkungan.
3.      Penerapan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Perusahaan yang mampu mempertahankan prestasi dalam berproduksi tanpa adanya kecelakaan kerja akan mendapat penghargaan  yang berupa “Zero Accident”.
4.      Perkebunan inti rakyat
Perkebunan besar yang biasanya milik Negara menjadi motor masyarakat sekitar, sehingga  rakyat menjadi pendukung kelancaran pemasok bahan baku bagi perkebunan besar.
5.      Sistim bapak angkat - anak angkat
Sistem ini adalah dengan memberikan bantuan baik modal maupun ketrampilan kepada pengusaha kecil oleh pengusaha besar.

D.    Hal-hal yang perlu Diperhatikan dalam Etika Bisnis:

1.      Pengendalian diri
2.      Tanggung jawab sosial (social responsibility)
3.      Menciptakan persaingan yang sehat
4.      Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"
5.      Menghindari sifat Kongkalikong, Kolusi dan Komisi
6.      Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah
7.      Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
8.      Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan

 



BAB III

PENUTUP


A.    Kesimpulan

Etika dalam berbisnis sangat perlu dilakukan. Majunya bisnis yang dijalankan adalah tergantung dari pelaku bisnis itu sendiri. Apa yang dia perbuat  pasti akan selalu ada timbal baliknya.
Pebisnis yang menjunjung tinggi nilai etika akan mendapat penghargaan  terhadap apa yang telah dilakukan. Kemajuan perusahaan, kepercayaan pelanggan akan diperoleh dengan menjungjung tinggi nilai etika.
Sebaliknya, pelanggaran etika yang sedikit saja bisa menyebabkan kondisi berbalik. Kehilangan pelanggan, deficit keuangan sampai ditutupnya perusahaan dengan jumlah utang serta kerugian yang menggunung merupakan punishment dari pelanggaran etika.

B.     Saran

Sebaiknya sebagai seorang yang merupakan calon dari pebisnis, baik itu yang menjalankan bisnis pribadi ataupun yang menjalankan bisnis orang lain tinggal kita harus menentukan pilihan apakah akan menjalankan bisnis dengan etika atau bisnis tanpa etika.





DAFTAR PUSTAKA


Gitosudarmo,Indriyo. 1996. Pengantar bisnis. BPFE: Yogyakarta.
http://rizqa15.student.fkip.uns.ac.id/2012/05/23/makalah-bisnis-etika-bisnis-dan-wajah-etika-bisnis-di-indonesia/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar