Selasa, 07 Oktober 2014

HUBUNGAN INTERPERSONAL (Resume)

Hubungan Interpersonal

Manusia hidup sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk individu, artinya bahwa setiap manusia pada hakikatnya memiliki “keunikan” yang berbeda dengan orang lain dan saling memiliki kelebihan maupun kekurangan. Sedangkan sebagai makhluk sosial , artinya manusia sejak lahir ditakdirkan tidak dapat hidup sendirian, melainkan memerlukan pertolongan orang lain.
Karaktristik kehidupan sosial mewajibkan setiap individu untuk membangun sebuah relasi dengan yang lain, sehingga akan terjalin sebuah ikatan perasaan yang bersifat timbal balik dalam suatu pola hubungan yang dinamakan hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal dalam arti luas adalah interaksi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan hati pada kedua belah pihak.
Hubungan interpersonal dalam arti sempit adalah interaksi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain dalam situasi kerja dan dalam situasi kekaryaan dengan tujuan untuk mengubah kegairahan dan kegiatan bekerja yang produktif.
Untuk mengenali lebih jauh tentang kerakteristik hubungan interpersonal, dikemukakan beberapa ciri mengenai hubungan interpersonal sebagaimana diuraikan sebagai berikut:
1.      Mengenal secara dekat, artinya bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan interpersonal saling mengenal secara  lebih dekat.
2.      Saling memerlukan, artinya hubungan interpersonal diwarnai oleh hubungan saling menguntungkan secara dua arah dan saling memerlukan.
3.      Pola hubugnan antarpribadi, yaitu ditunjukkan oleh adanya sikap keterbukaan di antara keduanya.
4.      Kerjasama, ini akan timbul bila orang menyadari adanya kepentingan yang sama di saat yang sama. Bentuk-bentuk kerjasama:
-       Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong (dilandasi keikhlasan sosial).
-       Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua orang atau lebih.
-       Ko-optasi, yaitu proses penerimaan unsur baru dalam suatu hubungan interpersonal.
-       Koalisi, yaitu kombinasi antara 2 organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
-       Joint-Venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.
Faktor yang mempengaruhi kadar hubungan interpersonal adalah sebagai berikut :
1.         Toleransi, yaitu menghendaki adanya kemauan dari masing-masing pihak untuk menghargai dan menghormati perasaan pihak lain.
2.         Kesempatan-kesempatan yang seimbang, yaitu memperoleh keadilan dari interaksi akan menentukan kadar hubungan interpersonal.
3.         Sikap menghargai orang lain, yaitu menghendaki adanya pemahaman bahwa setiap orang itu memiliki martabat.
4.         Sikap mendukung bukan sikap bertahan, berarti memberi persetujuan terhadap orang lain, bukan menyerang orang lain yang memiliki pendapat yang berbeda.
5.         Sikap terbuka, yaitu membuka diri, mengatakan tentang keadaan dirinya secara terbuka dan apa adanya.
6.         Pemilikan bersama atas informasi.
7.         Kepercayaan, yaitu perasan bahwa tidak adan bahaya dari orang lain dalam suatu hubungan.
8.         Keakraban, yaitu kedekatan atau kehangatan.
9.         Kesejajaran, atau posisi yang sama bagi kedua belah pihak.
10.     Kontrol atau pengawasan, yaitu kepedulian yang diperlukan agar hubungan interpersonal terjaga dengan baik.
11.     Respon, yaitu ketepatan dalam memberikan tanggapan.
12.     Suasana emosional, yaitu keserasian suasana emosional ketika komunikasi sedang berlangsung.
Kriteria untuk Menilai Kadar Hubungan Interpersonal, diantaranya:
-          Mengenali profil diri, artinya kadar hubungan interpersonal dapat dilihat dari seberapa jauh kita mengenal profil orang lain.
-          Memperoleh informasi tentang orang lain.
-          Aturan-aturan dalam hubungan interpersonal lebih banyak dikembangkan oleh kedua belah pihak.
-          Mengutamakan kepentingan bersama.
-          Keakraban.
-          Kebersamaan, yaitu kedua belah pihak harus saling melengkapi dan saling kerjasama.
-          Kesalingbergantungan
-          Mendatangkan kebahagiaan.
-          Kuantitas dan kualitas.
Teori–Teori Hubungan Interpersonal
1.      Model Pertukaran Sosial
ð  Teori ini mengemukakan bahwa hubungan interpersonal seperti transaksi dagang
2.      Model Peranan
ð  Seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan statusnya.
3.      Model Permainan
ð  Dalam teori ini klasifikasi manusia itu hanya terbagi menjadi tiga yaitu, anak – anak, orang dewasa dan orang tua.
4.      Model Interaksional
ð  Hubungan interpersonal dipandang sebagai suatu sistem.
Siklus hubungan interpersonal dapat dideskripsikan sebagai proses hubungan antarmanusia menuju kepada kebersamaan. Siklus hubungan interpersonal, yaitu:
1)      Tahap pertama adalah perkenalan yang ditandai dengan adanya tindakan memulai.
2)      Penjajagan, usaha mengenal diri orang lain.
3)      Penggiatan, menandai awal keintiman berbagai informasi pribadi.
4)      Pengikatan, tahap dimana dua orang mulai menganggap diri mereka sebagai pasangan.
5)      Kebersamaan, puncak dari hubungan interpersonal.
Hubungan kebersamaan tidak dapat bersifat permanen, pasti akan ada hambatan-hambatan yang akan mengakibatkan perpisahan, diantaranya:
-       Perbedaan, terjadi bila dalam hubungan terlalu dibatasi adanya perbedaan.
-       Pembatasan, bila dalam hubungan mulai terjadi pengurangan frekuensi komunikasi.
-       Penghindaran, terjadi bila adanya upaya menghindar disetiap pertemuan.
-       Pemutusan, bila kedua belah pihak telah menyatakan putus hubungan.
Pemicu penurunan kadar hubungan interpersonal, meliputi:
·      Kompetisi, persaingan yang tidak sehat, di mana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu keuntungan dengan mengorbankan orang lain.
·      Dominasi, di mana salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga orang tersebut merasa haknya dilanggar.
·      Saling Menyalahkan, di mana masing-masing pihak berusaha menyalahkan yang lain dan saling mengklaim kebenaran sendiri.
·      Meremehkan, dimana salah satu pihak terus menyinggung perasaan yang lain.
·      Perbedaan Nilai, dimana kedua pihak tidak lagi sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut.
Pada dasarnya setiap aktivitas manusia selalu berhubungan dengan adanya dorongan, alasan atau kemauan. Begitupun dalam menjalin dan membina hubungan interpersonal. Aktivitas membina hubungan interpersonal dilandasi dengan adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, baik kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.




1 komentar: