Hubungan Interpersonal
Manusia
hidup sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk
individu, artinya bahwa setiap manusia pada hakikatnya memiliki “keunikan” yang
berbeda dengan orang lain dan saling memiliki kelebihan maupun kekurangan. Sedangkan
sebagai makhluk sosial , artinya manusia sejak lahir ditakdirkan tidak dapat
hidup sendirian, melainkan memerlukan pertolongan orang lain.
Karaktristik
kehidupan sosial mewajibkan setiap individu untuk membangun sebuah relasi
dengan yang lain, sehingga akan terjalin sebuah ikatan perasaan yang bersifat
timbal balik dalam suatu pola hubungan yang dinamakan hubungan interpersonal.
Hubungan interpersonal dalam arti luas adalah interaksi yang dilakukan oleh
seseorang kepada orang lain dalam segala situasi dan dalam semua bidang
kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan hati pada kedua belah
pihak.
Hubungan
interpersonal dalam arti sempit adalah interaksi yang dilakukan oleh seseorang
kepada orang lain dalam situasi kerja dan dalam situasi kekaryaan dengan tujuan
untuk mengubah kegairahan dan kegiatan bekerja yang produktif.
Untuk
mengenali lebih jauh tentang kerakteristik hubungan interpersonal, dikemukakan
beberapa ciri mengenai hubungan interpersonal sebagaimana diuraikan sebagai
berikut:
1. Mengenal secara dekat, artinya bahwa pihak-pihak yang
terlibat dalam hubungan interpersonal saling mengenal secara lebih
dekat.
2. Saling memerlukan, artinya hubungan interpersonal
diwarnai oleh hubungan saling menguntungkan secara dua arah dan saling
memerlukan.
3. Pola hubugnan antarpribadi, yaitu ditunjukkan oleh
adanya sikap keterbukaan di antara keduanya.
4. Kerjasama, ini akan timbul bila orang menyadari adanya
kepentingan yang sama di saat yang sama. Bentuk-bentuk kerjasama:
-
Kerukunan
yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong (dilandasi keikhlasan sosial).
-
Bargaining,
yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua orang
atau lebih.
-
Ko-optasi,
yaitu proses penerimaan unsur baru dalam suatu hubungan interpersonal.
-
Koalisi,
yaitu kombinasi antara 2 organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama.
-
Joint-Venture,
yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.
Faktor
yang mempengaruhi kadar hubungan interpersonal adalah sebagai berikut :
1.
Toleransi,
yaitu menghendaki adanya kemauan dari masing-masing pihak untuk menghargai dan
menghormati perasaan pihak lain.
2.
Kesempatan-kesempatan
yang seimbang, yaitu memperoleh keadilan dari interaksi akan menentukan kadar
hubungan interpersonal.
3.
Sikap
menghargai orang lain, yaitu menghendaki adanya pemahaman bahwa setiap orang
itu memiliki martabat.
4.
Sikap
mendukung bukan sikap bertahan, berarti memberi persetujuan terhadap orang lain,
bukan menyerang orang lain yang memiliki pendapat yang berbeda.
5.
Sikap
terbuka, yaitu membuka diri, mengatakan tentang keadaan dirinya secara terbuka
dan apa adanya.
6.
Pemilikan
bersama atas informasi.
7.
Kepercayaan,
yaitu perasan bahwa tidak adan bahaya dari orang lain dalam suatu hubungan.
8.
Keakraban,
yaitu kedekatan atau kehangatan.
9.
Kesejajaran,
atau posisi yang sama bagi kedua belah pihak.
10.
Kontrol
atau pengawasan, yaitu kepedulian yang diperlukan agar hubungan interpersonal
terjaga dengan baik.
11.
Respon,
yaitu ketepatan dalam memberikan tanggapan.
12.
Suasana
emosional, yaitu keserasian suasana emosional ketika komunikasi sedang
berlangsung.
Kriteria untuk Menilai Kadar Hubungan Interpersonal,
diantaranya:
-
Mengenali
profil diri, artinya kadar hubungan interpersonal dapat dilihat dari seberapa jauh
kita mengenal profil orang lain.
-
Memperoleh
informasi tentang orang lain.
-
Aturan-aturan
dalam hubungan interpersonal lebih banyak dikembangkan oleh kedua belah pihak.
-
Mengutamakan
kepentingan bersama.
-
Keakraban.
-
Kebersamaan,
yaitu kedua belah pihak harus saling melengkapi dan saling kerjasama.
-
Kesalingbergantungan
-
Mendatangkan
kebahagiaan.
-
Kuantitas
dan kualitas.
Teori–Teori Hubungan Interpersonal
1.
Model
Pertukaran Sosial
ð Teori ini mengemukakan bahwa hubungan interpersonal
seperti transaksi dagang
2.
Model
Peranan
ð Seseorang melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan
statusnya.
3.
Model
Permainan
ð Dalam teori ini klasifikasi manusia itu hanya terbagi
menjadi tiga yaitu, anak – anak, orang dewasa dan orang tua.
4.
Model
Interaksional
ð Hubungan interpersonal dipandang sebagai suatu sistem.
Siklus hubungan interpersonal dapat dideskripsikan sebagai proses
hubungan antarmanusia menuju kepada kebersamaan. Siklus hubungan interpersonal,
yaitu:
1)
Tahap
pertama adalah perkenalan yang ditandai dengan adanya tindakan memulai.
2)
Penjajagan,
usaha mengenal diri orang lain.
3)
Penggiatan,
menandai awal keintiman berbagai informasi pribadi.
4)
Pengikatan,
tahap dimana dua orang mulai menganggap diri mereka sebagai pasangan.
5)
Kebersamaan,
puncak dari hubungan interpersonal.
Hubungan kebersamaan tidak dapat bersifat permanen, pasti
akan ada hambatan-hambatan yang akan mengakibatkan perpisahan, diantaranya:
-
Perbedaan,
terjadi bila dalam hubungan terlalu dibatasi adanya perbedaan.
-
Pembatasan,
bila dalam hubungan mulai terjadi pengurangan frekuensi komunikasi.
-
Penghindaran,
terjadi bila adanya upaya menghindar disetiap pertemuan.
-
Pemutusan,
bila kedua belah pihak telah menyatakan putus hubungan.
Pemicu penurunan kadar hubungan interpersonal,
meliputi:
·
Kompetisi, persaingan
yang tidak sehat, di mana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu keuntungan
dengan mengorbankan orang lain.
·
Dominasi,
di mana salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga orang
tersebut merasa haknya dilanggar.
·
Saling
Menyalahkan, di mana masing-masing pihak berusaha menyalahkan yang lain dan saling
mengklaim kebenaran sendiri.
·
Meremehkan,
dimana salah satu pihak terus menyinggung perasaan yang lain.
·
Perbedaan
Nilai, dimana kedua pihak tidak lagi sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut.
Pada dasarnya setiap aktivitas manusia selalu
berhubungan dengan adanya dorongan, alasan atau kemauan. Begitupun dalam menjalin
dan membina hubungan interpersonal. Aktivitas membina hubungan interpersonal
dilandasi dengan adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, baik
kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan,
dan kebutuhan aktualisasi diri.
Thank you for giving us the knowledge of what you have described. do not forget to visit our website :
BalasHapusCapsa Susun Online
Domino Kiu Kiu
Poker Online
Situs Poker
Situs Judi
Judi Casino
Agen Judi Casino
Berita Terbaru
Situs Judi Online
BosKiukiu
AgenBall
Cepat Kaya
Bandar Judi Online
Judi Online Terpercaya
Trik Menang Judi Online
Cara Menang Judi Online
Cara Cepat Kaya
Uang Cepat
Uang Gampang